MENGELOLA
BELAJAR BIOLOGI (IPA)
DENGAN KURIKULUM
BERBASIS KOMPETENSI
A.
Konsep Belajar Biologi
(IPA)
Dengan
ditetapkannya Peraturan Menteri (Permen) 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan
Peraturan Menteri (permen) 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 2006
maka kuriku- lum 2004 yang sudah beberapa tahun di ujicobakan secara resmi diterapkan di sekolah-sekolah dengan berbagai
revisi untuk penyempurnaan. Kedua dokumen itu hanya mengatur secara garis besar,
sedangkan detail kurikulum akan dikembangkan sekolah, sehingga dikenal dengan
nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini mempunyai
pendekatan yang sa- ma dengan kurikulum 2004, yaitu berbasis kompetensi.
Penerapan Kurikulum Standar Isi dan Standar Kompetensi akan membawa konsekuensi yang berat dalam
implementasinya di lapa- ngan. Berkaitan dengan pembelajaran Biologi, perubahan
yang mendasar harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada banyak
kesalahan konsep yang selama ini berkembang dalam pengelolaan belajar Biologi
(IPA) di dalam kelas. Kegiatan belajar Biologi berubah menjadi
kegiatan mengajar Biologi. Dengan kegiatan mengajar, maka pusat
kegiatan adalah guru. Sepanjang jam pelajaran harus memberikan ceramah dan
siswa duduk memperhatikan. Dalam kegiatan belajar Biologi, siswa yang menjadi pusat kegiatan atau subyek
belajar.
Biologi sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang lahir dan berke- mbang berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan demikian, belajar Biologi tidak cukup hanya dengan menghafalkan fakta dan konsep yang sudah jadi, tetapi dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui observasi dan eksperimen. Melalui pendi- dikan/pengajaran Biologi (IPA) siswa diajak untuk melakukan eksplorasi alam. Melalui proses inilah dapat dikembangkan Keterampilan Sains (Keterampilan Proses Ilmiah), sehingga pengalaman yang benar tentang Sains dapat diperoleh.
Keterampilan
dalam bidang Sains (Biologi) meliputi:
Ø Observasi
Ø Klasifikasi, prediksi, inferensi
Ø Membuat hipotesis
Ø Mendisain dan melakukan
percobaan
Ø Menggunakan alat ukur
(pengamatan)
Ø Identifikasi variabel
Ø Mengontrol variabel
Ø Mengumpulkan data
Ø Mengorganisasi data (tabel,
grafik, dll)
Ø Memaknakan data, tabel,
dan grafik
Ø Menyusun kesimpulan
Ø Mengkomunikasikan hasil/ide/secara
tertulis atau lisan
Keterampilan Sains yang
dimiliki siswa merupakan pintu gerbang untuk menguasai pengetahuan yang lebih
tinggi dan akhirnya merupakan kecakapan hidup (Life Skill), karena dengan ketera- mpilan Sains yang dimiliki, maka
siswa secara mental siap untuk menghadapi permasalahan yang terjadi dalam
hidupnya.
Dengan demikian proses
belajar mengajar Biologi bukan sekedar transfer ilmu dari guru kepada siswa,
sehingga interaksi belajar terjadi antara guru dengan siswa. Pola interaksi seharusnya
terjadi antara siswa dengan materi (obyek) dan guru hanya bertindak sebagai
pengendali.
Berikut ini adalah skema
kedudukan guru terhadap siswa dan materi Biologi dalam proses belajar mengajar
yang dikemukakan oleh Djohar (1985 : 8).
-
waw keren Bu? tq infonya
BalasHapus